Info Bisnis di Kabupaten Aceh Utara

Mengembangkan Keaslian dan Kepemimpinan yang Efektif

Rekomendasikan Artikel Artikel Komentar Cetak ArtikelBerbagi tulisan ini di tulisan ini di tulisan ini di Twitter tulisan ini di LinkedinShare tulisan ini di DeliciousBagikan tulisan ini di DiggBagikan tulisan ini di RedditBagikan tulisan ini di Pinterest
Konsep kemurnian berakar pada filsafat Yunani: 'Bagi dirimu sendiri tersebut benar'. Keaslian telah dicerminkan sebagai operasi yang tidak terhalang dari diri seseorang yang sejati, atau inti, dalam sehari-hari seseorang. Namun, bahaya muncul andai orang memandang bahwa nilai-nilai individu mereka lebih dikhususkan daripada standar lain. Beberapa memandang bahwa ini membetulkan perilaku tidak profesional, mis. kritik individu terhadap sejawat daripada melulu berfokus pada masalah. Ini merusak profesionalisme dan bisa dengan cepat berkontribusi pada hilangnya semangat dan hancurnya kepercayaan.

Asumsi bahwa 'jalan kita ialah jalan terbaik' tidak jarang kali adalahsudut pandang yang memberi batas dan berpotensi merusak. Dalam organisasi, masalah bisa muncul saat sistem tidak mencukupi dan manajer tidak memiliki kepercayaan yang dibutuhkan untuk menimbulkan masalah dan menghadapi perilaku disfungsional. Keberhasilan organisasi mana pun lantas dapat dalam bahaya oleh kegagalan kepemimpinan yang merangkum sistem yang dirancang dengan buruk, resistensi terhadap umpan balik, dan ketidakmampuan guna mengantisipasi evolusi persyaratan. Kekurangannya tergolong kurangnya kepercayaan pribadi, yang penting saat berhadapan dengan perilaku yang tidak bisa diterima.

Kepemimpinan yang efektif di bina di atas empat unsur inti keaslian. Orang yang dirasakan 'otentik' mengindikasikan tingkat kesadaran diri, wawasan dan keterbukaan yang lebih tinggi, dan keterampilan untuk menjangkau 'pemrosesan informasi yang seimbang'.

Kesadaran diri

Ini melibatkan mengetahui bakat menarik Anda, kekuatan, tujuan, nilai-nilai inti, keyakinan dan kemauan ... apakah Anda tersingkap untuk ide-ide baru, dan menerima umpan balik yang menolong Anda menjaga dan mengembangkan wawasan ini?

Pemrosesan Informasi yang Seimbang

Efektivitas di bina di atas keinginan untuk mempertimbangkan sekian banyak  sisi masalah, tergolong pandangan orang lain. Apakah Anda bisa mengenali bahwa Anda barangkali tidak menyaksikan atau menghargai seluruh masalah?

Keaslian Relasional

Kepercayaan berkembang saat ada keterbukaan dan kebenaran dalam hubungan dekat. Kita dapat memakai pengungkapan diri selektif guna mengakui bahwa anda tidak sempurna. Seberapa baik kita membangun keyakinan dan terlihat tulus saat bekerja dengan orang lain?

Perilaku / Tindakan Otentik

Ini melibatkan merespons kondisi dengan teknik yang sesuai, dalam konteks peran Anda, sambil memuliakan nilai-nilai inti Anda. Apakah kita berperilaku (sejauh mungkin) dengan teknik yang konsisten dengan nilai-nilai ini? Tema-tema urgen dieksplorasi dalam Tujuh Prinsip guna Kinerja Luar Biasa.

Kepemimpinan Otentik didasarkan pada usulan bahwa melewati peningkatan kesadaran diri, regulasi diri, dan pemodelan positif, pemimpin otentik mendorong perkembangan kemurnian dalam pengikut. Teori ini mengindikasikan bahwa Pemimpin Otentik memanfaatkan Modal Psikologis positif atau 'PsyCap' mereka guna menjelaskan untuk orang beda apa yang dibutuhkan dan menghasilkan energi positif. Mereka membuat makna dan rasa destinasi yang tulus, sampai-sampai orang beda mengembangkan rasa kepemilikan individu dan menjadi 'pemangku kepentingan' dalam pekerjaan tersebut.

Bukti mengindikasikan bahwa kinerja luar biasa pun membutuhkan langkah-langkah tambahan. Ini tergolong meyakinkan adanya sokongan / sumber daya yang memadai, dan mendorong upaya diskresioner dengan melibatkan orang-orang dalam mengembangkan dan mengimplementasikan penyelesaian untuk masalah. Penggunaan umpan balik 360 derajat, diperbanyak dengan kesadaran mengenai Tujuh Prinsip guna Kinerja Luar Biasa, membina empat elemen kemurnian dan menolong mengembangkan efektivitas secara keseluruhan.