Info Bisnis di Kabupaten Pidie
Info Bisnis di Kabupaten Pidie
Tujuh (Hampir) Ulasan Proposal yang Mematikan Dosa
Rekomendasikan Artikel Artikel Komentar Cetak ArtikelBerdasarkan tulisan ini di tulisan ini di tulisan ini di tulisan ini di Linkedin, tulisan di Delicious ini
Menulis proposal tanpa pembahasan formal dan informal sama absurdnya dengan menciptakan film blockbuster tanpa harian dan rapat tinjauan lainnya untuk menganalisis setiap sudut kamera atau keputusan pengeditan. Sama laksana di industri film, kehilangan rinci utama atau membuat kekeliruan kontinuitas merusak kredibilitas kita di mata penonton. Ini dapat langsung merusak kesan yang hendak Anda buat melulu dengan sejumlah kesalahan, atau bahkan menciptakan Anda tercela.
Meskipun nyaris semua orang mengetahui betapa pentingnya pembahasan proposal, mereka biasanya tidak terlampau produktif. Perusahaan-perusahaan besar dan kecil ingin melakukan tujuh (hampir) proposal peninjauan yang mematikan. Dosa-dosa ini menciptakan ulasan sama efektifnya dengan bir tanpa gelembung. Mereka tidak hanya bermanfaat tetapi ingin mematikan kita dari semua proses. Inilah dosa-dosa, tanpa urutan prioritas tertentu:
1. Tidak menerbitkan undangan tepat waktu. Banyak manajer proposal bekerja tanpa susunan periksa mengenai apa yang mesti mereka kerjakan pada masing-masing tahap proposal, dan karena tersebut mereka ingin melupakan perincian penting. Seperti, misalnya, mengundang orang yang tepat untuk mengerjakan tinjauan jauh-jauh hari, segera sesudah RFP terbit dan jadwal proposal siap. Kemudian, tidak menggembalakan kucing dan meyakinkan mereka muncul, dengan menelepon dan mengonfirmasi bahwa pengulas utama menemukan undangan di kalender mereka dan mereka memang berencana guna datang. Dan, tidak mengeluarkan semua dokumen pra-baca jauh-jauh hari guna meyakinkan pengulas memakai waktu mereka secara efektif pada tanggal peninjauan. Di samping catatan, sejumlah organisasi meluangkan layanan pengorganisasian dan memimpin pembahasan untuk kesebelasan tawaran - yang adalahpraktik yang baik untuk dibuntuti untuk menolong tim manajemen proposal yang keunggulan beban dan sibuk.
2. Mengundang orang yang salah ke ulasan. Manajer proposal ingin mengundang terlalu tidak sedikit manajer, dan terlalu tidak banyak pakar materi latihan (UKM). Manajer ingin pandai mengejar masalah - namun mereka jarang tahu teknik memperbaiki masalah ini. Jalan terbaik mereka ialah mendelegasikan perbaikan ke kesebelasan proposal yang telah terlalu tidak sedikit bekerja. Jika kesebelasan proposal itu melulu mempunyai satu atau dua hari guna "pemulihan" kesebelasan peninjau, maka masalahnya tidak diperbaiki. UKM dapat membetulkan masalah-masalah tersebut segera, atau mengejar masalah yang lebih dalam dengan proposal tersebut. Juga, manajer proposal jangan mengundang lebih tidak sedikit pengulas daripada ada pengarang proposal. Secara umum aturan praktis mesti tiga pengulas per bagian-dengan sejumlah bagian untuk masing-masing pengulas.
3. Tidak mengajar pengulas mengenai apa yang diminta dari mereka. Adalah kekeliruan besar untuk menduga pengulas non-profesional yang diundang ke pembahasan Anda bakal tahu teknik meninjau proposal, bahkan andai mereka sudah melakukannya sebelumnya. Kualitas umpan balik mereka seringkali buruk, mulai dari tata bahasa dan pengeditan ejaan sampai komentar laksana "bagian ini lemah - butuh diperkuat." Banyak manajer proposal gagal menyerahkan pelatihan tepat waktu untuk pengulas mereka dan mengklarifikasi asa sebelum mengawali tinjauan. Berbicara mengenai harapan, manajer proposal tidak menerapkan persyaratan bahwa pengulas menyimak dan meneliti RFP sebelum tanggal review. Mantan bos saya, Tim Hannigan, seringkali memasukkan janji-janji dengan ucapan-ucapan yang powerful untuk menyelenggarakan kuis RFP sebelum peninjauan dibuka untuk meyakinkan seluruh orang telah mengerjakan pekerjaan lokasi tinggal mereka.
4. Kurangnya kegiatan dan pertanyaan pembahasan yang jelas. Setiap RFP dan suasana proposal berbeda, dan itu ialah dosa untuk memakai tujuan pembahasan boilerplate kita dan pendekatan cookie cutter untuk masing-masing review. Alih-alih, sesuaikan destinasi ulasan supaya sesuai dengan etape yang tepat dari proposal ini. Mintalah pengulas cerdas guna memeriksa sejumlah solusi spesifik yang dikembangkan kesebelasan Anda. Jangan tak sempat untuk mengisahkan perjuangan Anda untuk pengulas, laksana tidak tahu ke mana mesti mencukur teks guna dimasukkan ke dalam jumlah halaman. Mintalah untuk menolong Anda mengartikulasikan guna spesifik dari pendekatan Anda.
5. Gagal memberi tahu pengulas guna menyingsingkan lengan baju dan membetulkan barang. Banyak manajer proposal tidak merasa diberdayakan guna mengelola pengulas dan meminta mereka untuk mengerjakan hal-hal guna proposal alih-alih melulu mengkritik kegiatan penulis. Mereka gagal memakai kekuatan kesebelasan peninjau guna datang dan membetulkan apa juga yang bobrok atau tidak lengkap. Para pengulas terdapat di sana hari tersebut dengan telepon seluler dan email mereka, terhubung ke semua dunia. Tentu mereka tidak melulu dapat menginstruksikan kesebelasan proposal guna mendapatkan jawaban, tetapi pun mengeluarkan panggilan data dan mendapatkan sejumlah jawaban sendiri. Di samping itu, peninjau jangan lupa untuk berkata di akhir tinjauan dan memprioritaskan masalah sangat atas yang membutuhkan perbaikan guna mendapatkan proposal dengan kualitas terbaik.
Komentar
Posting Komentar