Info Bisnis di Kota Lhokseumawe
Info Bisnis di Kota Lhokseumawe
Memerangi Trauma Jalan di Uni Emirat Arab
Rekomendasikan Artikel Artikel Komentar Cetak ArtikelBerdasarkan tulisan ini di tulisan ini di tulisan ini di tulisan ini di Linkedin, Berbagi tulisan ini di Delicious, Bagikan tulisan ini di DiggShare
Antara 2005 dan 2008 saya melatih bisnis dan komputasi di suatu perguruan tinggi perempuan di Uni Emirat Arab. Murid-murid saya semua ialah perempuan Emirat (Warga Uni Emirat Arab) yang, menurut keterangan dari standar Barat, menjalani kehidupan yang paling terlindung.
Pengetahuan mereka mengenai hal-hal simpel yang kami anggap remeh tidak ada, salah, atau terbatas. Misalnya, melulu sedikit yang tahu bagaimana sistem kartu kredit bekerja. Mereka tidak mempunyai pengetahuan mengenai kesehatan dan keselamatan di lokasi kerja, masalah lingkungan, atau dapat mengetahui bagaimana mungkin untuk wanita Barat guna mempunyai anak di luar nikah. Yang terakhir ialah haram (dilarang) dalam kebiasaan mereka.
Mengajar mereka paling menyenangkan. Mereka laksana spons, siap guna menyedot masing-masing informasi yang mereka dapat dan mereka tentu mempunyai selera humor yang bagus. Mereka paling hormat, memperlakukan saya dengan hormat sebagai tokoh ayah sebab saya jauh lebih tua dari mereka dan pasti saja, laki-laki.
Salah satu mata latihan tahun terakhir ialah Manajemen Proyek yang terdapat dua tingkat. Selama level satu, mereka memproyeksikan mengelola perencanaan, organisasi, operasi, dan penilaian pertarungan dengan tidak sedikit pebisnis lokal yang muncul untuk memasarkan barang-barang mereka untuk siswa, guru, dan anggota keluarga wanita mereka. Ini selalu menjangkau hasil edukasi yang paling baik sebab luasnya pekerjaan yang bisa dimasukkan.
Saya ingat memeras benak saya untuk pekerjaan Manajemen Proyek terakhir mereka dan menyimpulkan untuk memberi mereka proyek keselamatan jalan sebab kematian jalan paling tinggi di UEA dan tidak banyak yang dilaksanakan dengan teknik pencegahan. Sheik Zayed Road di Dubai diidentifikasi sebagai jalan paling riskan di dunia dengan kematian masing-masing 30 jam dan tidak sedikit lagi insiden cedera non-fatal.
Standar jalan utama di UEA, pada ketika itu, lebih baik daripada yang saya lihat di Australia atau di lokasi lain, sampai-sampai kematian beberapa besar diakibatkan oleh perilaku pengemudi dan kurangnya praktik keselamatan umum laksana mengikat beban berat ke jalan raya. belakang truk. Lebih dari sejumlah telah menyelinap menghancurkan mobil dan penghuninya di bundaran.
Sebagai mantan Perwira Polisi dan penyelidik kemalangan lalu lintas spesialis sebelum saya mengawali karir melatih saya, saya terkejut menyaksikan anak-anak berdiri di pangkuan ibu mereka di depan kendaraan, kegagalan untuk menggunakan sabuk pengaman, untuk mengindikasikan kapan berbelok, berlebihan kecepatan di jalan-jalan padat warga dan sebagainya. Itu bahkan adalahpraktik umum untuk pengemudi taksi untuk mencukur sabuk pengaman dari taksi baru mereka sebab mereka percaya itu ialah ofensif untuk Allah pelindung mereka, untuk beranggapan mereka mesti memungut langkah-langkah untuk mengayomi diri mereka sendiri.
Terlepas dari perbedaan kebiasaan yang jelas, saya menyimpulkan untuk memberi mereka Proyek Keselamatan Jalan dan destinasi formal ialah untuk:
1. Pelajari teknik membuat ruang lingkup, merencanakan, mengimplementasikan, mengelola, dan mengevaluasi sebuah proyek
2. Menghasilkan strategi informasi guna mempromosikan kesadaran mengemudi yang aman dan keselamatan jalan
Kurikulum tersembunyi (tujuan informal) ialah untuk membuat kesadaran di dalam diri murid dengan asa mereka bakal memengaruhi teman-teman dan anggota family mereka guna mempraktikkan mengemudi yang aman dan kelaziman bersangkutan. Jika saya dapat mengakibatkan anak-anak ditempatkan dalam pengekangan anak yang cocok daripada berdiri di atas lutut ibu mereka, sesuatu yang baik bakal terjadi.
Komentar
Posting Komentar