Info Bisnis Kabupaten Simeulue

Info Bisnis Kabupaten Simeulue

Pemimpin Inovatif: Keterampilan dan Strategi


Rekomendasikan Artikel Artikel Komentar Cetak Artikel Bagikan tulisan ini di Facebook1Bagikan tulisan ini di tautkan tulisan ini di Linkedin1Bagikan tulisan ini di DeliciousBagikan tulisan ini di DiggBagikan tulisan ini di RedditBagikan tulisan ini di Pinterest
Keadaan yang menantang dan masalah perumahan dihadapi masing-masing pemimpin hari ini, tidak peduli organisasi atau lingkungan. Keadaan dan masalah ini menimbulkan tuntutan yang semakin meningkat untuk para pemimpin yang memiliki keterampilan untuk berinovasi.

Para pemimpin yang berinovasi melihat cerminan yang lebih besar, mengetahui seluruh kondisi termasuk seluruh variabel yang barangkali datang. Ini berarti mereka mempunyai kapasitas guna berpikir bertolak belakang tentang organisasi mereka, mereka memiliki kemampuan yang memungkinkan mereka guna membawa gagasan dan energi baru ke peran mereka, untuk menanggulangi situasi yang menantang dan mengejar solusi guna masalah yang kompleks. Akibatnya, mereka membawa lebih tidak sedikit inovasi ke semua organisasi.

Keterampilan:

Para pemimpin yang inovatif memiliki khayalan yang kuat, mereka menantang segalanya, menggali di mana orang beda tidak melihat. Mereka terus-menerus bertanya, 'Bagaimana kalau?' Dan sebab mereka melakukannya, mereka mengejar peluang baru dan memungut risiko yang lumrah dan sesuai. Survei XBInsight atas lebih dari 5.000 CEO di semua dunia mengejar bahwa pemimpin inovatif lebih berhasil daripada pemimpin non-inovatif sebagai hasil dari lima kompetensi utama. Survei mengejar para pemimpin inovatif lebih dapat mengelola risiko dan menciduk peluang. Mereka mengindikasikan rasa hendak tahu, memimpin dengan berani, dan memaksimalkan perspektif bisnis yang strategis.

Karena mereka memiliki kemampuan komunikasi yang paling baik, semua pemimpin yang inovatif menghasilkan antusiasme terhadap peluang, memotivasi dan menginspirasi orang beda untuk bekerjasama dengan mereka dan memungut risiko yang diperlukan. Mereka menerapkan kepintaran emosional dalam kehidupan keseharian mereka, terus membina hubungan dengan anggota tim, kolega, dan bos. Mereka memiliki keyakinan diri dalam kesebelasan mereka, mengenali dan menyokong kreativitas dalam tim, dan keterampilan mereka guna bekerja bareng secara efektif dalam strategi implementasi.

Akhirnya, semua pemimpin yang inovatif dicocokkan dengan perincian kondisi dan pengaruhnya terhadap organisasi. Mereka mencari untuk menggali pola baru dan mempertimbangkan sudut pandang baru. Mereka mau mengganti perspektif mereka, menantang kepercayaan mereka yang sebelumnya dipegang.

Strategi:

Inovasi ialah tentang implementasi. Tanpa implementasi, inovasi ialah kreativitas - generasi ide-ide baru, sesuatu yang baru tanpa software - tidak bisa diukur, risiko minimal, dan tidak terdapat investasi. Kouzes dan Posner, dalam kitab mereka, The Leadership Challenge, mendorong semua pemimpin guna menantang kedudukan quo dengan menggali peluang, bereksperimen, dan memungut risiko. Mereka menganjurkan para pemimpin bertanya pada diri mereka sendiri:

Apa yang dapat ditantang?
Apa yang butuh diperbaiki?
Apa yang dapat saya pelajari?
Untuk mendorong inovasi dalam organisasi Anda, pertimbangkan untuk merealisasikan lima strategi berikut.
1. Tingkatkan pengetahuan kita dari sekian banyak  sumber.

Inovasi didasarkan pada pengetahuan. Karena itu, Anda butuh terus memperluas basis pengetahuan Anda. Baca hal-hal yang seringkali tidak kita baca. Pikirkan tentang empiris pribadi Anda. Adakah pengetahuan atau kemampuan yang bisa Anda terapkan guna menjadi inovatif di lokasi kerja? Apa minat, hobi, atau pekerjaan sukarela Anda? Apakah kita bermain piano, apakah kita seorang koki gourmet, apakah kita menulis kisah pendek? Berpikir tentang empiris pribadi dapat menolong Anda memanfaatkan pengetahuan dan kemahiran lain dan memanfaatkannya di lokasi kerja.

2. Perlakukan pola sebagai unsur dari masalah.

Terkadang anda mengandalkan empiris sebelumnya guna menilai tahapan kita selanjutnya dan anda jatuh ke dalam pola perilaku. Jangkau anggota tim, kolega, dan bos guna menguji rencana inovasi Anda. Apakah kita mengandalkan empiris sebelumnya melulu untuk mengembangkan penyelesaian Anda? Apakah Anda menguras waktu guna merefleksikan justifikasi asumsi, keyakinan, dan nilai-nilai Anda?

3. Matikan pembuatan gagasan dan lakukan implementasi.

Kreativitas ialah proses guna menghasilkan ide, tidak sedikit ide. Tetapi pada titik tertentu, Anda butuh berhenti, mundur, dan memutuskan gagasan mana yang mesti diterapkan. Inovasi ialah tentang benar-benar menggarap ide, mengimplementasikan dan mengeksekusi guna menghidupkan gagasan tersebut.

4. Menumbuhkan lingkungan yang inovatif.

Libatkan kesebelasan Anda dalam keputusan inovasi Anda. Berkomunikasi dan bekerjasama dengan mereka. Bagian dari peran kita sebagai pemimpin ialah mendorong kreativitas orang-orang yang melapor untuk Anda. Pastikan mereka mempunyai alat yang mereka butuhkan untuk menciptakan dan beradaptasi dengan perubahan. kita tidak perlu, atau mesti, mengerjakan ini sendirian. Itu sebabnya kita mempunyai tim. Jadilah agen evolusi yang berani dengan memercayai diri sendiri guna percaya dan bersandar pada orang lain. Ketika kita membangun kemampuan dan kemahiran inovasi Anda, kesebelasan Anda mesti membangun kemahiran mereka juga.

5. Evaluasi, revisi, ulangi.

Seperti halnya perubahan, sangat urgen untuk mengevaluasi hasilnya. Tanyakan pada diri sendiri, dan kesebelasan Anda, apa yang sudah dipelajari dari empiris itu? Apakah terjadi sesuatu yang tidak diharapkan?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Info Bisnis Kabupaten Dogiyai

Info Bisnis Kabupaten Dharmasraya

Info Bisnis di Kabupaten Bengkulu Utara