Info Bisnis di Kabupaten Bener Meriah
Pertemuan yang bermakna dimungkinkan, diinginkan, dan mesti menjadi tujuan masing-masing eksekutif. Banyak orang menuliskan pertemuan yang bermakna ialah sebuah oxymoron, dan mereka terdapat benarnya. Penelitian mengindikasikan secara konsisten bahwa mayoritas pertemuan menguras waktu dan ongkos dalam jumlah yang signifikan. Beberapa studi mengindikasikan lebih dari 75% pertemuan menguras waktu. Dapatkan Klu, firma konsultasi pelatihan dan perusahaan mengejar bahwa semua profesional kehilangan 31 jam masing-masing bulannya sebab pertemuan yang tidak produktif. Di samping itu, mereka mengindikasikan bahwa dari sebelas juta pertemuan yang diselenggarakan setiap hari di AS, setengahnya ialah pertemuan yang sia-sia.
Mengadakan pertemuan yang sia-sia menambah efektivitas dan moral individu serta menambah produktivitas di semua perusahaan. Saya memperkirakan bahwa paling tidak separuh dari ratusan pertemuan yang saya hadiri di lokasi kerja, gereja, dan di lokasi lain, tidak perlu. Kami dapat mencapai hasil yang lebih baik tanpa rapat sedangkan tidak merintangi hubungan.
Kita mesti berjuang untuk menyelenggarakan pertemuan yang berarti dan menghentikan epidemi pertemuan yang tidak berarti. Selalu melakukan salah arah guna tidak menyelenggarakan pertemuan. Namun, laksana yang saya tunjukkan di bawah, kadang-kadang saya dan anda butuh bertemu. Sementara itu, berikut ialah enam unsur yang diperlukan untuk menyelenggarakan pertemuan yang bermakna. Meskipun tidak lengkap, saat diikuti, kesempatan hasil positif bakal meningkat secara signifikan.
Bahan Pertemuan yang Berarti
Beberapa dasar-dasar ini akan membuat landasan untuk para peserta guna menjadi efektif pada pertemuan dan mengikuti, dan akan menolong produktivitas kelompok:
Convener
Tujuan
Jadwal acara
Undangan yang ditargetkan
Waktu Mulai & Akhir & Etika Rapat
Pengontrol kemudian lintas udara
Convener
Penyelenggara mempunyai tanggung jawab untuk menciptakan pertemuan bermakna guna menghasilkan hasil spesifik secara ramah, dan sarat kasih sayang. Penyelenggara atau utusan mereka menata pertemuan-termasuk mengembangkan tujuan, agenda, dan hasil yang diharapkan, dengan orang-orang yang relevan. Mereka meyakinkan orang yang tepat merekam sorotan dan memungut tindakan yang diperlukan, namun mereka tidak melakukan pekerjaan ini sendiri - mereka melulu meyakinkan orang beda melakukannya.
Penyelenggara memerlukan seseorang guna membantunya menyaksikan proses sekitar pertemuan. Tanpa mempedulikan prosesnya, sejumlah orang bakal mendominasi, dan diskusi menjadi topik pembicaraan. Sangat urgen orang memahami bahwa proses menilai hasilnya.
Tujuan
Tidak seluruh rapat mempunyai tujuan yang sama. Namun, masing-masing pertemuan yang bermakna mesti mempunyai tujuan. Setidaknya terdapat tiga kelompok rapat: berbagi informasi, pertanggungjawaban dan atau pelaporan, dan solusi masalah. Mengapa terdapat orang yang memanggil rapat tanpa destinasi eksplisit? Seringkali, rapat ialah cara ideal untuk beberapa orang guna menunda-nunda keputusan sulit. Kemudian lagi, sang penyelenggara, dan mungkin sejumlah orang lainnya, memahami tujuannya, tetapi tidak boleh mengartikulasikannya untuk orang beda terlebih dahulu sebab itulah yang terjadi dalam komunikasi yang paling buruk itu.
Kadang-kadang orang menyinggung rapat sebab kebiasaan. Mereka menyelenggarakan pertemuan mingguan dan lainnya karena tersebut sudah terjadi sekitar bertahun-tahun. Dan tidak terdapat yang bertanya, mengapa. Saya ingat diundang menjadi penatua di suatu gereja. Pendeta menuliskan mereka menyelenggarakan pertemuan semua penatua mingguan, dan saya bertanya mengapa. Respons saya mengejutkannya. Kenapa aku tidak tahu? Namun, saya berkata, mengapa saya dan anda butuh bertemu masing-masing minggu? Jawabannya: Itulah yang tidak jarang kali kami lakukan. Saya menampik undangan itu.
Pertemuan Penuh Pengukuran di Jepang
Saya menyaksikan dua perbedaan antara pertemuan bisnis di sana dan di Barat. Pertama, mayoritas pertemuan tersebut bermakna, namun panjang, tidak laksana di sini di mana pertemuan tidak berarti dan panjang.
Kedua, biasanya di Asia, mereka memberi tahu Anda destinasi sebelum pertemuan solusi masalah. Kemudian, mereka mengundang orang-orang yang berencana untuk muncul di pertemuan itu. Di sini di Barat, tidak sedikit orang datang ke pertemuan tanpa persiapan, namun siap untuk menyerahkan pandangan mereka.
Ketiga, kumpulan memperhatikan saat setiap orang berbicara, kemungkinan sebab menghormati orang tua dan hierarki. Peserta memperhatikan satu sama beda dan membina kontribusi masing-masing. Di Barat, saat satu orang berbicara, orang beda tidak memperhatikan tetapi merencanakan pernyataannya, yang barangkali tidak berhubungan dengan apa yang baru saja dikatakan.
Di Barat, kadang-kadang kita tidak tahu destinasi pertemuan sampai sesudah dimulai. Berkali-kali undangan tidak melafalkan sifat pertemuan. Kemudian lagi, dalam pertemuan itu, kami berlomba untuk airtime. Orang tidak memperhatikan pandangan orang beda dengan benak terbuka. Sebagai gantinya, kami mencukur satu sama beda di tengah kalimat guna menambahkan pandangan kami, bahkan ketika tersebut tidak membina pada poin pembicara.
Di Jepang, kami mendefinisikan dan mengamini tujuan pertemuan semenjak awal. Kemudian kami konsentrasi untuk memecahkan masalah. Setiap orang tidak berlomba untuk menemukan airtime. Namun, saya mengejar sistem ini lemah dalam pertukaran informasi dan pertemuan akuntabilitas. Sebagai contoh, saya sedang di dewan dua perusahaan publik Jepang dan kelangkaan data yang diserahkan kepada pemegang saham dan singkatnya rapat pemegang saham menciptakan saya takjub.
Rapat Yang Berarti Memiliki Agenda
Sarana ideal guna mendefinisikan destinasi pertemuan ialah agenda yang dibentuk dengan cermat, dengan masa-masa mulai dan berakhir.

Komentar
Posting Komentar