Info Bisnis di Kabupaten Brebes



Senator Warren berencana untuk menyangga pengaruh bisnis besar dan sejumlah CEO. Senator bukan peminat Wall Street atau korporasi, khususnya perusahaan besar dan CEO mereka. Banyak orang setuju dengannya. Mereka melihat sejumlah CEO mengoleksi bonus besar bahkan saat keputusan mereka merugikan konsumen dan pemangku kepentingan lainnya. Untuk membetulkan masalah ini, Senator Warren mengenalkan tagihan di Senat untuk memutuskan pajak kekayaan pada individu, untuk menambah akuntabilitas untuk CEO, dan untuk memutuskan kerangka kerja guna memecah perusahaan teknologi besar.

Sementara kedudukan quo tidak bisa diterima, proposal Senator tidak berurusan dengan masalah sentral. Dengan demikian, andai RUU-RUU ini lulus sebagaimana adanya, mereka bakal menghambat inovasi dan kreativitas dan menghambat pembangunan ekonomi.

Sebelum membicarakan proposal ini, ayo kita lihat latar belakang Senator. Senator Elizabeth Warren ialah profesor hukum sekitar lebih dari 30 tahun, termasuk nyaris 20 tahun sebagai Profesor Hukum Leo Gottlieb di Harvard Law School. Dia ialah penasihat Presiden Obama dan arsitek utama Biro Perlindungan Keuangan Konsumen. Menyusul Resesi Hebat di tahun 2008, ia memimpin panel pengawas kongres dari Program Bantuan Aset Bermasalah (TARP). Senator sudah menjadi pengkritik bisnis yang blak-blakan, dan penasihat konsumen yang kuat.

Yang pasti, anda harus mengayomi konsumen dari perusahaan yang kasar, namun proposal Senator Warren tidak akan membetulkan masalah yang ditargetkan dan barangkali menghambat perkembangan ekonomi.

Pajak Kekayaan Senator Warren

Senator Warren, yang tidak mengidentifikasi sebagai sosialis, menggagas pajak kekayaan dua persen guna orang Amerika dengan aset di atas $ 50 juta, naik menjadi tiga persen pada aset lebih dari $ 1 miliar.

Tidak diragukan lagi, ketimpangan ialah masalah; namun, kami tidak membetulkan penyebab yang mendasarinya dengan memajaki yang kaya. Pertama, anda harus mengidentifikasi masalah sistemik. Secara khusus, anda harus belajar kenapa tidak ada eskalasi berkelanjutan dalam tingkat penghasilan yang lebih rendah. Dalam proposal Warren, kami mempersempit kesenjangan penghasilan dengan memungut dari orang kaya, dan lantas mendistribusikan pulang jumlah yang disita ke anak tangga yang lebih rendah. Bagaimana pendekatan ini menuntaskan masalah endemik? Tidak! Antara lain, ia melalaikan insentif untuk membuat lapangan kerja dan kekayaan.

Memajaki orang kaya tidak membetulkan masalah. Harus diakui, tersebut akan menambah penerimaan pajak; namun pemerintah akan membuat lebih tidak sedikit program, mempekerjakan lebih tidak sedikit orang, dan menjadi lebih kreatif dengan pengeluaran yang sia-sia. Kemudian, Warren dan suaminya mendapat  $ 905.000 pada tahun 2018, yang menanam mereka di satu persen teratas dari penerima upah. Haruskah mereka menyalurkan kembali beberapa dari penghasilan mereka? Tentu tidak! Tapi retorika Senator Warren barangkali membuat sejumlah orang beranggapan dia mesti melakukannya sebab pendapatannya paling besar. Warren dan rekan-rekannya dari Partai Demokrat, baik secara sadar maupun tidak, mempromosikan politik identitas, memperburuk perang kelas, menjadi korban, dan hak.

Senator Warren dan Akuntabilitas CEO

Sangat urgen orang Amerika dan Kanada mengidentifikasi penyebab ketidaksetaraan penghasilan dan memperbaikinya. Tetapi apa pun penyelesaian yang kami kembangkan, mereka mesti menekankan pembuatan kekayaan oleh seluruh orang di masyarakat, bukan redistribusi kekayaan. Tanpa ragu, menyalurkan kembali kekayaan dari atas bakal menghambat kekayaan dan pembuatan lapangan kerja. Pesan yang diantarkan Senator untuk orang-orang yang berangan-angan menjadi Bill Gates, Warren Buffet, atau Jeff Bezos berikutnya ialah sederhana: Meskipun Anda barangkali bekerja keras guna mengembangkan bisnis yang membuat jutaan lapangan kerja, memperluas ekonomi, dan kita berencana guna menyumbangkan mayoritas kekayaan Anda guna amal, pemerintah lebih memilih untuk menyalurkan kekayaan Anda. Apakah ini yang hendak kita komunikasikan untuk generasi wirausahawan selanjutnya?

Salah satu rancangan undang-undang yang diperkenalkan Senator Warren ialah Corporate Executive Accountability Act, "Yang memegang tanggung jawab eksekutif perusahaan besar secara kriminal saat perusahaan mereka mengerjakan kejahatan, merugikan sebanyak besar orang Amerika melewati pelanggaran sipil, atau berulang kali melanggar hukum federal." Senator Warren mengenalkan kembali Ending Too Big to Jail Act, suatu undang-undang komprehensif guna meminta pertanggungjawaban eksekutif bank besar saat bank yang mereka pimpin melanggar hukum. Dalam mengenalkan tagihan-tagihan ini, Warren berkata:

"Perusahaan tidak menciptakan keputusan, orang-orang melakukannya, tetapi terlampau lama, CEO dari perusahaan raksasa yang melanggar hukum sudah dapat pergi, sedangkan konsumen yang dirugikan tidak dipedulikan memungut potongan-potongan itu." ...
"Kedua tagihan ini bakal memaksa eksekutif guna secara bertanggung jawab mengelola perusahaan mereka, memahami bahwa andai mereka menipu pelanggan mereka atau menghancurkan ekonomi, mereka dapat masuk penjara."

CEO Dapat Membahayakan Perusahaan Mereka
Saya setuju dengan Elizabeth Warren bahwa terlalu tidak sedikit CEO mengakibatkan kerugian untuk konsumen dan pemegang saham dan meninggalkan perusahaan mereka dengan keuntungan keuangan yang besar. Kita mesti meminta pertanggungjawaban CEO yang melanggar hukum. Namun, anda harus berhati-hati supaya tidak menghukum CEO sebab keputusan perusahaan yang bermaksud baik dan buruk? Itulah peran dewan direksi dan pemegang saham! Namun, saya menyadari kebersangkutanan keanggotaan dewan perusahaan bakal memungkinkan sejumlah CEO dengan daftar kinerja yang buruk guna bertahan hidup.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Info Bisnis Kabupaten Dogiyai

Info Bisnis Kabupaten Dharmasraya

Info Bisnis di Kabupaten Bengkulu Utara